Tinggal di daerah panas seperti di kalimantan pasti mendambakan udara yang dingin, begitu juga dengan aku, aku suka banget dengan udara dingin. Pernah waktu ke Gunung Bromo aku sempat lupa membawa celana panjang. Biar cuma pakai celana pendek aku tidak kedinginan. Maklum saat itu masih muda.hahay....
Beda saat aku ke Gunung Papandayan, Garut. Baru juga jam 4 sore aku sudah menggigil. Jadilah jam 4 sore aku sudah pake celana panjang, jeket,sarung tangan dan sarung kaki. Sudah pakaian tertutup begitu masih aja aku kedinginan. Jadilah dari sore sampai pagi aku menggigil kedinginan untung aja gak sampai beku.
Terus aku juga pernah menggigil kedinginan di daerah Simpang Merek. Di desa Tongging, Karo. Sumatra Utara. Ceritanya waktu itu aku berangkat dari Tapak Tuan, Aceh Selatan naik mobil avansa ini taksi gelap, wakru itu penumpangnya 7 orang, tujuan mereka ke Medan. Karena aku mau ke Air terjun Sipiso piso makanya aku minta di turunin di simpang merek. Dari simpang merek ke air terjun Sipiso piso bisa nebeng orang atau naik becak motor. Jaraknya tidak terlalu jauh.
Aku berangkat dari tapak tuan sekitar jam 8 malam dan perkiraan sampai di Simpang Merek Subuh. Pengaruh minum antimo jadi sempanjang jalan aku tidur. Dan tiba-tiba ada yang ngebangunin aku. Ternyata sudah sampai di Simpang Merek. Ketika aku turun dari mobil udara dingin langsung menyelimuti tubuhku. Dinginnya serasa sampai tulang. Aku lihat jam di hp menunjukkan angka 4.
Di simpang merek ada pos polisi di depan pos polisi itulah aku duduk, dingin banget pokoknya. Untuk mengurangi udara dingin aku keluarin sarung bali dari dalam tasku. Pake sarung bali bukannya mengurangi dingin malah tambah dingin. Sarung balinnya ternyata menyerap dingin. 2 jam aku menahan dingin di sana padahal menurut om google ketinggian di daerah Simpang Merek cuman sekitar 800 meter dari permukaan air laut. Tapi kok dingin banget ya. Bisa jadi ini karena usiaku yang mulai uzur....hahahahaha.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar