Akhirnya sampai juga aku di Balikpapan. Ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di tanah Kalimantan.
Sesampainya di bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan aku langsung menuju ke Tenggarong. Di Tenggarong lah nantinya aku akan bertemu dengan beberapa orang untuk urusan kantor.
Di sepanjang perjalanan Bapak Hendri yang menjemput aku tidak henti-hentinya bercerita. Dari soal nama bandara yang di ganti, sampai cerita tentang kerajaan kutai. Aku kok jadi antusias begini ya ketika pak Hendri bercerita tentang Kesultanan Kutai, padahal aku sama sekali tidak suka dengan namanya sejarah.
Saat tiba di kota Tenggarong aku kok merasa tempat ini tidak asing lagi seakan-akan aku sudah pernah ke sini sebelumnya. Tapi saat itu aku mikirnya lagi dejafu.
Tiba di Hotel aku langsung mandi, lalu keluar melihat suasana Kota Tenggarong di malam hari. Kebetulan hotel tempat aku menginap tidak jauh dari Sungai Mahakam, sekitar lima menit sudah sampai di tepian mahakan dan kata receptionis hotel, musium juga deket dari hotel. Tapi karena sudah malam aku urungkan niat mau ke musium.
Sesampai di taman tepi sungai mahakam, tiba-tiba aku melihat kapal-kapal jaman dulu hilir mudik. Dan aku juga melihat orang-orang berpakaian tempo dulu. Aku jadi mikir apa memang di sini pakaian masyarakatnya begini?
Lamunanku terjaga saat ada seorang wanita menghampiriku, jujur ini wanita tercantik yang pernah aku temui. Kami ngobrol seolah-olah kami sudah lama saling mengenal.
Wanita itu mengaku bernama Atut, dan dia bersedia menemaniku berkeliling Tenggarong malam itu. Selesai mengelilingi Kota Tenggarong aku langsung kembali ke Hotel dan Atut masih menemani aku sampai ke hotel.
Aku tidak tahu kok tiba-tiba Aku dengan Atut sudah ada di atas ranjang dan tanpa menggunakan sehelai benang pun. Jadilah malam itu Aku dan Atut memadu kasih.
Aku terbangun ketika alaram hpku berbunyi, ketika bangun Aku ingat dengan Atut, semua sudut kamar hotel sudah Aku cari tapi Atut tidak ada, mungkin Atut pulang pagi dan tidak membangunkan aku.pikirku.
Saat sarapan aku coba menanyakan ke Receptionis Hotel apakah melihat wanita yang semalam bersamaku. Aku melihat dua orang Receptionis itu benggong dan saling berpandangan. Lalu mereka berdua serempak bicara " kan bapak semalam balik ke kamar sendirian??? "
Mendengar Receptionis ngomong begitu aku jadi heran, kok bisa-bisanya mereka tidak melihat Atut.
Selesai dengan urusan kantor aku lalu minta antar Pak Hendri ke Musium. Sesampainya di musium aku langsung masuk dan di temani penjaga musium. Penjaga musium menjelaskan segala macam yang ada di dalam musium, tapi aku lebih tau nama benda dan ruangan yang ada di musium ini. Penjaga musium jadi heran dengan aku. Dan aku juga merasa heran. Padahal ini pertaman kalinya aku ke musium ini.
Pak Arya sekarang kita berada di ruang koleksi foto dan lukisan, di sini ada lukisan dan foto raja-raja yang pernah memimpin, pak Arya perlu tahu kalau dulunya kerajaan ini pernah di pimpin oleh seorang wanita. Dia memerintah di tahun 1715 sampai dengan 1775. Nama beliau adalah Ratu Atut.
Siapa pak Namanya???
Ratu Atut namanya, gelarnya Ratu Tempa Mangkulangit.
Ratu Atut???, tiba-tiba jantungku berdetak kencang. Mana pak foto atau lukisannya.
Saat aku melihat lukisan Ratu Atut, itukan wanita semalam yang bersama aku.
Loh pak itukan orang yang semalam bersama aku.
Akulihat penjaga musiumnya bengong. Dan penjaga musiumnya lalu menjelaskan, selama berkuasa Ratu Atut mempunyai 15 orang Suami. Bapak Arya bisa melihat itu lukisan para suaminya Ratu Atut.
Sampai ke lukiasan ke 15 aku melihat muka penjaga musium berubah pucat, beberapa kali dia melihat lukisan itu lalu melihat wajahku. Berulang-ulang dia begitu, lalu dari mulutnya keluar kata Pangeran Arya!!! Brruuukkkkk.... Penjaga musium itu pingsan.
Aku baca tulisan di lukisan itu. PANGERAN ARYA SUBUR DWIGUNA / Suami Ke-15 Ratu Atut. Dan saat itu aku melihat Ratu Atut dan ke-14 suaminya tersenyum kepadaku. Seketika itu juga tubuhku jadi lemas dan akupun ambruk.
# HANYA KISAH FIKSI, JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH DAN TEMPAT KEJADIAN ITU HANYA KEBETULAN SEMATA #