bonhet.blogspot.com

selamat datang di blog ku,

Jangan lupa tinggalin komennya ya........

Senin, 05 September 2011

Ternyata Dia Ibu Kandungku????


Sebut saja namaku ratih, aku mahasiswi semester akhir di salah satu perguruan tinggi swasta di jakarta, dan sekarang aku lagi ada di tenggarong, kalimantan timur. aku berada di sini untuk melakukan penelitian buat skripsiku.

Sebenarnya tenggarong tidak asing buat aku karna aku memang lahir di sini, tapi umur 5 tahun aku dan keluargaku pindah ke jakarta mengikuti ayah yang di tugaskan di sana.

Jadi baru kali ini lah aku kembali ke tempat kelahiranku, kami tidak pernah ke tenggarong karna memang di sini tidak ada keluarga, semua keluarga tinggal di pulau jawa.

Aku senang betul ketika pertama kali sampai di tenggarong, melihat suasananya yg asri jauh dari polusi dan macet, setiap sore aku duduk di tepi sungai mahakam, memandangi air sungai yang tenang. Orang-orangnya juga ramah-ramah makin membuat aku betah untuk tinggal lama di sini..

Setiap kali aku pulang mencari bahan untuk penelitianku aku selalu lewat di jalan yg di salah satu sudutnya ada wanita berbaju lusuh, orang-orang sich bilang kalau itu orang gila, awalnya aku cuek tapi setiap kali aku melihat dia perasaanku selalu mau menghampirinya. Aku sempat berpikir, sejak kapan aku perduli dengan orang gila????.

Akhirnya aku kalah juga, siang, saat aku lewat aku beranikan diri mendekat ke orang gila itu, aku tatap dari ujung kaki sampai kepalanya tidak ada yang istimewa, tapi kok aku merasa tenang saat ada di dekatnya, aku tatap mata orang gila itu, dan orang gila itu balas menatapku, dan dia terus menatapku tanpa berkedip dan tiba-tiba air matanya menetes, aku heran kenapa dia tiba-tiba menangis. Melihat orang gila itu menangis aku lalu pergi aku takut dia mengamuk.

Dan kini setiap hari aku pasti menemui orang gila itu, dan aku selalu membawa nasi buat orang gila itu. Dia tersenyum saat melihatku, aku pun merasa senang saat bersamanya. Rasanya aku ingin memeluk orang gila itu. Andai saja dia tidak bau mungkin aku sudah melakukannya.
Jadi sekarang aku lebih banyak bersama wanita gila ini dari pada berkeliaran ke kantor pemerintah untuk mencari bahan buat penelitianku.

Suatu hari saat aku baru saja pergi dari menemui wanita gila itu ada seorang ibu menghampiri aku, dia bertanya ke aku kenapa sering menemui wanita gila itu, ya aku jawab karna kasian aja, terus ibu itu cerita mengenai wanita gila itu.
Ibu itu bilang nama wanita gila itu juwita, dulunya dia cantik dia jadi gila gara-gara suaminya kawin lagi, juwita depresi berat sampai jadi gila, dan yang bikin aku mengelus dada si ibu cerita kalo orang gila itu di perkosa lalu hamil. Dan anak orang gila itu di adopsi oleh sebuah keluarga yang sekarang ada di jakarta. Kata ibu itu anak orang gila itu cewek seumuran dengan aku.

Besok aku sudah balik ke jakarta, tapi perasaanku berat untuk meninggalkan tempat ini, sebelum pergi ke bandara aku sempatkan untuk menemui ibu juwita, aku bawakan nasi padang kesukaannya, saat aku pergi aku lihat air matanya menetes dan tak terasa air mataku pun menetes juga.

Sampai di jakarta aku langsung menemui mama, dan langsung aku ceritakan mengenai ibu juwita mendengar ceritaku mama menangis dan memeluk aku. Aku bersyukur masih mempunyai ibu dan bapak yang sayang dengan aku.

Di jakarta saat aku ketemu wanita gila di pinggir jalan kok aku gak merasa seperti waktu ketemu dengan ibu juwita, perasaanku biasa-biasa aja.

Kini ibu juwita sering datang di mimpiku, dan malam ini aku mimpi di peluk ibu juwita, aku merasakan pelukannya hangat sehangat pelukan ibuku sendiri,,,,,

Malam ini tumben-tumbennya mama memanggil aku ke kamarnya. Sampai di kamar aku duduk di samping mama, lalu papa ngomong, sekarang kan kamu sudah dewasa sudah bisa menentukan jalan hidupmu, sekarang sudah saatnya kami berdua mengatakan rahasia yang selama ini kami simpan, sebelumnya papa dan mama minta maaf kalau selama ini tidak jujur denganmu, kami berdua ini bukan orang tua kandungmu...

Mendengar ucapan itu air mataku menetes, dan yg lebih membuatku menangis mama menyebut ibu juwita yang aku ceritakan tempo hari adalah ibuku......

Malam itu juga aku putuskan untuk pergi ke tenggarong, setelah pamit dengan mama dan papa aku lalu ke bandara dan sampai di tenggarong subuh, subuh itu juga aku pergi ke jalan di mana biasanya ibu juwita berada, tapi setelah sampai. sosok ibu juwita tidak aku temukan, padahal aku berharap menemukannya, aku ingin memeluk dan mencium kakinya, aku tak perduli betapa bau dan dekilnya dia.

Tapi sampai siang ibu juwita tidak kunjung datang juga, hatiku mulai gelisah.... Lalu aku putusin buat berkeliling kota tenggarong mungkin saja ibu juwitanya lagi bekeliaran di jalan, sudah 3 kali kota tenggarong aku putarin tapi ibu juwitanya gak ketemu juga. Ahirnya aku kembali ketempat di mana ibu juwita biasa berada. Tapi lagi-lagi ibu juwitanya tidak ada.

Aku coba bertanya ke orang warung di ujung jalan...
Ibu yang gila itu ya mba? Och... Orang gila itu sudah ninggal 3 hari lalu, dia di tabrak mobil waktu mau nyebrang...

Mendengar ucapan orang itu aku langsung menangis, lututku lemas,,,, aku yg berharap bisa ketemu, memeluk dan menciumnya kini hanya bisa terdiam. Ibu kandungku telah pergi pergi untuk selama-lamanya.

Aku peluk pusara ibuku tanahnya masih basah,,, jika saja dari awal aku tau dia ibu kandungku tak akan pernah aku biarkan dia berkeliaran di jalan, IBU maafkan anakmu ini.....

# HANYA KISAH FIKTIF #

Tidak ada komentar: